cover
Contact Name
Wening Sri Wulandari
Contact Email
jurnal.phh@gmail.com
Phone
+628129427717
Journal Mail Official
jurnal.phh@gmail.com
Editorial Address
Jl. Gunung Batu 5, Bogor 16610, Indonesia. Tlp. : +62-251-8633378 Fax. : +62-251-8633413
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Hasil Hutan
ISSN : 02164329     EISSN : 24428957     DOI : 10.20886/jphh
Jurnal Penelitian Hasil Hutan adalah jurnal ilmiah nasional yang mempublikasikan tulisan yang telah dicermati oleh Dewan Redaksi dan Mitra Bestari di bidang hasil hutan. Tulisan dalam Jurnal Penelitian Hasil Hutan mencerminkan inovasi dan hasil penelitian dasar dan terapan yang berkualitas di bidang hasil hutan. Topik tulisan penelitian hasil hutan meliputi: 1. Anatomi bahan berlignoselulosa 2. Sifat fisik dan mekanik bahan berlignoselulosa 3. Teknologi serat bahan berlignoselulosa 4. Papan komposit bahan berlignoselulosa 5. Biodeteriorasi dan pengawetan bahan berlignoselulosa 6. Teknologi pengeringan hasil hutan 7. Penggergajian dan pemesinan kayu 8. Pengolahan hasil hutan kayu dan bukan kayu 9. Pengolahan kimia dan energi hasil hutan 10. Ilmu kayu dan teknologi hasil hutan Keteknikan hutan 12. Pemanenan hasil hutan kayu dan bukan kayu
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 28, No 4 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan" : 9 Documents clear
PRODUKTIVITAS DAN BIAYA PENANAMAN BIBIT SECARA SEMI MEKANIS DI LAHAN KERING Dulsalam, Dulsalam; Tampubolon, Agustinus
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 4 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.4.322-331

Abstract

Pembuatan lubang tanam dan pengangkutan bibit di petak tanaman secara mekanis dapat meningkatkan produktivitas penanaman dan meringankan beban pekerja tanaman. Penelitian ini mengamati produktivitas dan biaya penanaman bibit secara semi mekanis yang dilakukan di Desa Sukaharja, Warungkiara, Sukabumi. Tujuan dari penelitian adalah mendapatkan informasi tentang produktivitas dan biaya penanaman bibit secara semi mekanis  di lahan kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1. Produktivitas penanaman  secara semi mekanis berkisar antara 59,02 - 133,33 bibit/jam dengan rata-rata 93,08 bibit/jam.2. Rata-rata produktivitas penanaman bibit secara mekanis (93,08 bibit/jam) jauh lebih tinggi dibanding rata-rata produktivitas penanaman bibit secara manual (12,32 bibit/jam). 3. Biaya rata-rata penanaman bibit secara mekanis adalah Rp 385/bibit   lebih murah dari pada biaya penanaman bibit secara manual sebesar Rp 405,84,-/bibit.4. Dengan menggunakan tarif penanaman bibit lokal sebesar Rp 500,-/bibit maka penanaman bibit secara semi mekanis layak untuk diusahakan karena jangka waktu pengembalian = 1,63 tahun, nilai sekarang bersih = Rp 34.199.291,- IRR = 56,49% dan, B/Crasio = 1,30.
SIFAT PAPAN SERAT MDF DENGAN PENAMBAHAN ARANG Saptadi Darmawan; Gustan Pari; Adi Santoso
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 4 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.4.394-405

Abstract

Arang dengan strukturnya yang porous memiliki kemampuan menyerap polutan dalam fase cair maupun gas, walaupun tidak sebaik arang aktifnya. Saat ini papan serat kerapatan sedang (medium density fiberboard/MDF) merupakan salah satu produk panel kayu yang berkembang pesat. Pada penelitian ini arang yang ditambahkan dalam pembuatan MDF direkat menggunakan resin urea formaldehida dan dibentuk dengan proses kering, dimana bahan baku serat yang digunakan untuk pembuatan MDF merupakan campuran pulp TMP kayu mangium dan karet pada perbandingan 3:1 (b/b). Sementara itu arang yang digunakan diperoleh dari hasil karbonisasi campuran pulp TMP tersebut. Penggunaan arang dalam pembuatan MDF diharapkan dapat meningkatkan kemampuan daya serapnya. Pada pembuatan MDF, digunakan campuran serat dan arang pulp TMP pada beberapa komposisi yaitu 100:0, 90:10, 80:20 dan 70:30 berdasarkan berat kering. Pengamatan dilakukan terhadap kemampuan daya serap MDF terhadap uap atau gas benzena, kloroform dan formaldehida serta menguji sifat fisik, mekanik dan emisi formaldehidanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah arang yang digunakan ternyata mampu meningkatkan daya serap MDF terhadap gas yang diuji namun menurunkan sifat fisik dan mekaniknya. Sifat fisik dan mekanik papan serat dengan penambahan arang 10% relatif sama dengan MDF kontrol dan telah memenuhi standar JIS tipe 25 kecuali untuk keteguhan lentur (JIS tipe 15) dan keteguhan rekat internalnya. Penggunaan arang juga mampu memperlambat keluarnya emisi formaldehida dari MDF.
PEMBUATAN DAN KUALITAS KARTON SENI DARI CAMPURAN PULP TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT, SLUDGE INDUSTRI KERTAS, DAN PULP BATANG PISANG Han Roliadi; Dian Anggraini
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 4 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.4.305-321

Abstract

Industri karton skala kecil saat ini mengalami kesulitan pasokan bahan baku serat (khususnya pulp dan kertas bekas) untuk bahan campuran sludge. Limbah industri pengolahan minyak kelapa sawit berupa tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebagai bahan berligno-selulosa berlimpah keberadaannya dan belum banyak dimanfaatkan, sehingga memiliki peluang pemanfaatannya oleh industri karton. Untuk menambah daya guna karton (misal karton seni), batang pisang sebagai sumber serat panjang perlu dipertimbangkan pula sebagai campuran sludge. Terkait dengan hal tersebut, telah dilakukan percobaan pengolahan TKKS dan batang pisang menjadi pulp secara terpisah dalam ketel pemasak bertekanan dan berbahan bakar minyak tanah. Pengolahan pulp TKKS mennggunakan kondisi konsentrasi alkali (NaOH) 10%, nilai banding serpih TKKS dengan larutan pemasak 1:5,5, dan waktu pemasakan 2 jam pada suhu maksimum 120°C dan tekanan 1,2-1,5 atmosfir. Kondisi pengolahan pulp dari batang pisang adalah konsentrasi alkali 4% dan 6%, nilai banding serpih batang pisang dengan larutan pemasak 1:7, suhu maksimum 100°C (selama 1.5 jam), dan bertekanan udara terbuka (1 atmosfir). Pulp batang bisang ambon pada penggunaan alkali 4% lebih sesuai sebagai campuran pulp TKKS dan sludge untuk pembuatan karton (konsumsi alkali lebih rendah dan bilangan kappa lebih tinggi). Lembaran karton seni dibentuk dari campuran pulp TKKS (30-50%), sludge industri kertas (35-50%), dan pulp batang pisang ambon (0-30%). Selain itu digunakan juga aditif (kaolin 5%, retensi alum 2%, tapioka 4%, dan rosin size 2%). Sifat fisik dan kekuatan karton seni dari komposisi campuran tersebut lebih baik/tinggi dari sifat karton produksi industri rakyat (dari campuran sludge 50% dan kertas bekas 50%, tanpa aditif). Karton dengan penggunaan pulp batang pisang ambon hingga 15% memenuhi kualitas karton komersial. Selain itu permukaan karton seni yang dihasilkan berpenampilan visual menarik. Penggunaan pulp batang pisang ambon hingga 15% (bila kekuatan diperlukan) ataupun lebih (kekuatan tidak diperlukan) dapat digunakan untuk pembuatan karton seni asalkan dicampur dengan TKKS dan sludge.
APLIKASI ARANG KOMPOS BIOAKTIF PADA BUDIDAYA NILAM (Pogostemon cablin Benth) TERHADAP KUALITAS PRODUK MINYAK NILAM Ina Winarni; Totok Kartono Waluyo
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 4 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.4.406-414

Abstract

Nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang penting karena memiliki potensi strategis di pasar dunia dimana minyak tersebut berfaedah sebagai bahan pengikat aroma wangi pada parfum, kosmetika dan bahan aromaterapi. Terkait dengan uraian tersebut tulisan ini menyajikan tentang pengaruh pemberian arang kompos bioaktif (arkoba) terhadap kualitas minyak atsiri hasil penyulingan daun nilam antara lain rendemen dan kadar patchouli alkohol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan arkoba pada budidaya nilam memberikan pengaruh sangat baik terhadap rendemen minyak nilam, mencapai 3-4,5%, dengan rata-rata 4 %, sedangkan rendemen minyak nilam yang ditanam tanpa menggunakan arkoba hanya berkisar 2-2,3% (rata-rata 2%). Lebih lanjut kadar patchouli alkohol minyak nilam dengan penggunaan arkoba yaitu 40,01%, sedangkan yang tanpa diberi arkoba hanya 32,26%.
PENENTUAN DAUR TEKNIS OPTIMAL DAN FAKTOR EKSPLOITASI KAYU HUTAN TANAMAN JENIS EUCALYPTUS HYBRID SEBAGAI BAHAN BAKU PULP KERTAS Han Roliadi; Dulsalam Dulsalam; Dian Anggraini
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 4 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.4.332-357

Abstract

Dewasa ini terdapat kesenjangan antara produksi kayu dari hutan alam produksi dengan konsumsinya untuk industri pengolahan kayu termasuk industri pulp/kertas. Atas dasar itu, Departemen Kehutanan menerapkan kebijakan soft landing yaitu mengurangi peran hutan alam produksi sebagai pemasok kayu untuk industri pulp/kertas, dan secara berangsur-angsur diganti peranannya oleh hutan tanaman industri (HTI) kayu pulp antara lain mencakup jenis Acacia mangium dan Eucalyptus spp. Dalam memanfaatkan kayu HTI, perlu dicermati aspek-aspek seperti faktor eksploitasi, karakteristik dasar kayu, sifat pengolahan pulp, dan mutu hasil lembaran pulp/kertas yang baik dan dapat memuaskan konsumen. Terkait dengan uraian tersebut, telah dilakukan penelitian Penentuan Daur Optimal Kayu HTI jenis eukaliptus (Eucalyptus hybrid) untuk Bahan Baku Pulp Ditinjau dari Sifat Dasar Kayu, Sifat Pengolahan Pulp Sulfat, dan Kualitas Lembaran Pulp/Kertas. Contoh kayu jenis tersebut diambil dari Sumatera Utara dengan variasi umur 4, 5, 6, dan 10 tahun. Hasil menunjukkan daur teknis optimum jenis eukaliptus dengan memperhitungkan aspek krakateristik, sifat, dan kualitas tersebut, dicapai pada umur 7.01 tahun. Besarnya faktor eksploitasi pada umur tersebut tidak diketahui. Akan tetapi pada umur 6 tahun, faktor tersebut sekitar 95.5 - 97.0%, maka masih diperlukan penelitian lebih lanjut penetapan faktor eksploitasi pohon pada umur 7.01 tahun. Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat bagi pemerintah sebagai penentu kebijakan maupun pengusaha HTI sebagai pelaksana di lapangan.
PRODUKTIVITAS PENGELUARAN KAYU TUSAM (PINUS MERKUSII SP) DENGAN SEPEDA MOTOR YANG DIMODIFIKASI DI PERUM PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT Zakaria Basari
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 4 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.4.427-440

Abstract

Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang kinerja pengeluaran kayu tusam dengan sepeda motor yang dimodifikasi dari hutan ke tempat pengumpulan kayu sementara (TPn). Tujuan penelitian adalah mengetahui produktivitas kerja, volume permukaan tanah lantai hutan yang tergeser dan biaya oprasi. Lokasi penelitian di BKPH Sagaranten, KPH Sukabumi Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Sepeda motor yang digunakan untuk mengangkut dolok adalah Yamaha Firz 100 cc dan Suzuki Bravo 110 cc. Hasil penelitian menunjukan bahwa produktivitas Yamaha dan Suzuki masing masing adalah 1,02 m3/jam hm dan 1,12 m3/jam hm. Volume tanah lantai hutan yang tergeser 0,1 m3/m2. Biaya operasi motor Yamaha dan Suzuki berturut-turut adalah Rp 9.850,- /m3hm dan Rp 8.971,-/m3hm.
PEMBUATAN BIODIESEL DARI BIJI KESAMBI (Schleichera oleosa L.) Raden Sudradjat; Endro Pawoko; Djeni Hendra; Dadang Setiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 4 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.4.358-379

Abstract

Biodiesel adalah senyawa alkil ester yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel, berasal dari turunan minyak atau lemak nabati/hewani. Minyak kesambi merupakan salah satu sumber bahan baku yang diduga dapat dijadikan biodiesel, karena kandungan asam-asam lemaknya tidak jauh berbeda dengan kandungan dari minyak nabati lainnya yang sudah terbukti bisa dijadikan biodiesel. Proses produksi biodiesel umumnya melalui reaksi esterifikasi, transesterifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan proses terhadap kualitas biodiesel yang dihasilkan. Dalam penelitian ini dicoba memvariasikan faktor tahapan proses, jumlah metanol yang digunakan dan waktu esterifikasi. Pada penelitian utama digunakan rancangan percobaan acak lengkap faktorial dengan tiga faktor yaitu tahapan reaksi, jumlah metanol dan waktu esterifikasi. Faktor tahapan reaksi terdiri dari empat taraf yang terdiri dari kombinasi esterifikasi (E), transesterifikasi (T) dan netralisasi (N). Empat taraf untuk tahapan proses yaitu esterifikasi- transesterifikasi (ET), esterifikasi-esterifikasi-trans-esterifikasi (EET), esterifikasi-netralisasi- transesterifikasi (ENT) dan esterifikasi-transesterifikasi-netralisasi (ETN). Faktor jumlah metanol terdiri atas dua taraf yaitu penggunaan nisbah molar metanol-minyak dengan perbandingan 15:1 dan 20:1. Untuk waktu esterifikasi juga terdiri atas dua taraf, 30 menit dan 60 menit. Biodiesel yang diperoleh kemudian dianalisis. Analisis yang dilakukan meliputi analisis bilangan asam, kadar air, rendemen, viskositas dan densitas. Hasil analisis sifat fisikokimia biodiesel menunjukkan kadar air 0,10 - 0,82%. Bilangan asam biodiesel yang diperoleh antara 0,625 - 1,330 mg KOH/g minyak, viskositas kinematik 12,70 - 16,40 cSt, densitas 0,906 - 0,920 g/cm3dan rendemen biodiesel setelah deguming 63,01- 96,93%. Proses ENT merupakan proses terbaik dibandingkan dengan proses lainnya.
PENELITIAN PEMBUATAN METIL ESTER ASAM LEMAK RANTAI SEDANG DAN PANJANG SERTA PEMURNIAN GLISEROL DARI MINYAK KELAPA MURNI Mappiratu Mappiratu; Ijirana Ijirana
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 4 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.4.415-426

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimum metanolisis minyak kelapa murni (MKM) dalam reaktor berpengaduk, metode pemurnian gliserol dan metode pemisahan metil ester asam lemak rantai sedang dari rantai panjang. Hasil penelitian menunjukkan MKM yang dihasilkan memenuhi persyaratan sebagai bahan baku metil ester asam lemak, sebab MKM yang dihasilkan mengandung air dan asam lemak bebas (FFA) mengandung asam laurat yang tinggi yaitu di atas 50% (52,86%). Kecepatan pengaduk dan waktu reaksi berpengaruh terhadap produksi 500 rpm dan waktu reaksi 50 menit. Pada kondisi tersebut fraksi massa metil ester asam lemak mencapai 100%. Metode pemurnian gliserol berpengaruh terhadap derajat kemurnian gliserol, dengan derajat kemurnian gliserol tertinggi adalah 98,04% yang diperoleh dari metode pemurnian ekstraksi dan netralisasi. Hasil fraksionasi metil ester asam lemak menghasilkan enam fraksi, tiga fraksi yaitu (fraksi I dan II dan VI) mengandung metil laurat yang lebih rendah dari MKM asalnya, dan tiga fraksi (fraksi III, IV dan fraksi V) mengandung metil laurat di atas MKM asalnya (di atas 70%). Fraksi VI dinyatakan sebagai metal ester asam lemak rantai panjang dengan rendemen 50% dari total metil ester asam lemak.
PENGARUH KADAR EKSTENDER DAN WAKTU KEMPA TERHADAP SIFAT FISIS MEKANIS LBV DENGAN PEREKAT PHENOL FORMALDEHIDA Adi Santoso; Yusuf Sudo Hadi; Raudhah Juliati
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 4 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.4.380-393

Abstract

Aplikasi bambu sebagai panil komposit masih terbatas. Pemanfaatan bambu untuk Laminated Bamboo-Veneer (LBV) belum banyak ditemukan. Dalam rangka diversifikasi produk bambu maka dilakukan penelitian mengenai pengaruh kadar ekstender dan waktu kempa terhadap sifat fisis mekanis venir bambu lamina dengan perekat phenol formaldehida. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan produk LBV yang kualitasnya memenuhi ataupun setara dengan produk panil komposit yang selama ini telah dikenal. Penelitian ini menggunakan bambu tali sebagai bahan baku venir berukuran (40 x 2 x 0,1) cm dengan perekat phenol formaldehida. Faktor perlakuan yang dikenakan yakni penambahan ekstender berupa tepung terigu dengan kadar 0%, 2,5%, 5%, 10% , dan waktu pengempaan panas 10 dan 20 menit. Produk yang dihasilkan berupa LBV 15 lapis berukuran (40 x 40 x 1,5) cm. Pengujian produk meliputi kualitas perekat dan LVB, masing-masing mengacu pada SNI (1998) dan SNI (2000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas perekat PF yang dibuat, memenuhi persyaratan SNI (1998) perekat PF untuk penggunaan kayu lapis. Produk LBV dengan kombinasi perlakuan kadar ekstender 5% dengan waktu kempa 10 menit sebahagian besar memenuhi persyaratan SNI (2000). Kualitas produk LBV tersebut setara dengan panil kayu lapis yang tergolong ke dalam klasifikasi mutu khusus 80E.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2010 2010


Filter By Issues
All Issue Vol 40, No 3 (2022): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 40, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 40, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 39, No 3 (2021): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 39, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 39, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 38, No 3 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 38, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 38, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 37, No 3 (2019): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 37, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 37, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 36, No 3 (2018): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 36, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 36, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 35, No 4 (2017): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 35, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 35, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 35, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 34, No 4 (2016): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 34, No 3 (2016): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 34, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 34, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 33, No 4 (2015): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 33, No 3 (2015): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 33, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 33, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 32, No 4 (2014): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 32, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 32, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 32, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 31, No 4 (2013): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 31, No 3 (2013): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 31, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 31, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 30, No 4 (2012): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 30, No 3 (2012): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 30, No 2 (2012): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 30, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 29, No 4 (2011): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 29, No 3 (2011): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 29, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 29, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 4 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 3 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 27, No 4 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 27, No 3 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 27, No 2 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 27, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 26, No 4 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 26, No 3 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 26, No 2 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 26, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 4 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 3 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 2 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 5 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 4 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 3 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 2 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 1 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 5 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 4 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 3 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 2 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 1 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 22, No 4 (2004): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 22, No 3 (2004): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 22, No 2 (2004): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 22, No 1 (2004): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 21, No 3 (2003): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 21, No 2 (2003): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 21, No 1 (2003): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 20, No 5 (2002): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 20, No 4 (2002): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 20, No 3 (2002): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 20, No 2 (2002): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 20, No 1 (2002): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 19, No 4 (2001): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 19, No 3 (2001): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 19, No 2 (2001): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 19, No 1 (2001): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 18, No 3 (2000): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 18, No 2 (2000): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 18, No 1 (2000): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 17, No 4 (2000): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 17, No 3 (2000): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 17, No 2 (1999): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 17, No 1 (1999): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 16, No 5 (1999): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 16, No 4 (1999): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 16, No 3 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 16, No 2 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 16, No 1 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 8 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 7 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 6 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 5 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 4 (1997): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 3 (1997): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 2 (1997): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 1 (1997): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 10 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 9 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 8 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 7 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 6 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 5 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 4 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 3 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 2 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 1 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 8 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 7 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 6 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 5 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 4 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 3 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 2 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 1 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 6 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 5 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 4 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 3 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 2 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 1 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 8 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 7 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 6 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 5 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 4 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 3 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 2 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 1 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 10, No 6 (1992): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 10, No 5 (1992): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 10, No 4 (1992): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 10, No 3 (1992): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 10, No 2 (1992): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 10, No 1 (1992): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 7 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 6 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 5 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 4 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 3 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 2 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 1 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 6 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 5 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 4 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 3 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 2 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 1 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 7, No 4 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 7, No 3 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 7, No 2 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 7, No 1 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 8 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 7 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 6 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 5 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 4 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 3 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 2 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 1 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 7 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 6 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 5 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 4 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 3 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 2 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 1 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 4, No 4 (1987): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 4, No 3 (1987): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 4, No 2 (1987): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 4, No 1 (1987): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 3, No 4 (1986): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 3, No 3 (1986): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 3, No 2 (1986): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 3, No 1 (1986): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 2, No 4 (1985): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 2, No 3 (1985): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 2, No 2 (1985): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 2, No 1 (1985): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 1, No 4 (1984): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 1, No 3 (1984): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 1, No 2 (1984): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 1, No 1 (1984): Jurnal Penelitian Hasil Hutan More Issue